BERITA
17 Sep 2025, 09:51 AM
MedKomp
Admin Web
Lamongan – Program Studi S1 Sistem Informasi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) bersama Program Studi S1 Teknik Komputer Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) dan Karang Taruna Desa Sidomulyo bekerja sama dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM). Mereka memperkenalkan Early Warning System (EWS) berbasis Internet of Things (IoT) sebagai alat peringatan dini untuk mengurangi risiko banjir.
Program yang dilaksanakan sejak awal Juli hingga akhir Agustus 2025 ini tidak hanya memasang teknologi, tetapi juga memberdayakan pemuda desa melalui sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan langsung. Ketua tim, Mala Rosa Aprillya, M.Kom., menegaskan bahwa kegiatan ini dirancang agar benar-benar bermanfaat. “Kami ingin program ini menjadi solusi nyata, bukan sekadar proyek,” ujarnya pada 9 September 2025.
**Pemberdayaan Pemuda Karang Taruna ** Tahap pertama dimulai dengan sosialisasi bersama perangkat desa dan Karang Taruna. Warga diajak berdiskusi untuk menyampaikan masukan sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi banjir.
Setelah itu, pemuda Karang Taruna mendapat pelatihan kebencanaan. Mereka diajarkan cara memetakan daerah rawan, menentukan jalur evakuasi, dan menggunakan sistem EWS berbasis IoT. “Pemuda karang taruna diharapkan menjadi garda terdepan dalam menghadapi bencana,” jelas Mala Rosa.
Sensor IoT untuk Deteksi Banjir
Dalam penerapannya, tim memasang sensor ketinggian air, curah hujan, dan aliran sungai di lokasi yang rawan banjir. Data sensor dikirim secara real-time ke aplikasi di smartphone, sehingga warga bisa menerima peringatan dini ketika potensi banjir terdeteksi. “Dengan sistem ini, warga dapat segera mengambil tindakan untuk mengurangi kerugian,” terang Mufti Ari Bianto, M.Kom., anggota tim pelaksana.
Keberlanjutan Program
Program ini tidak berhenti setelah pemasangan alat. Tim juga menyerahkan perangkat EWS dan peta zona aman kepada pemerintah desa, serta merencanakan pemantauan selama enam bulan agar pemuda desa dapat mengelola sistem secara mandiri.
Kepala Desa Sidomulyo, Bagus Dwi Saputra, menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, pemuda Karang Taruna sangat antusias karena mendapat ilmu mitigasi banjir sekaligus pelatihan teknologi.
Dengan adanya program ini, Desa Sidomulyo kini memiliki sistem peringatan dini yang membantu menghadapi banjir tahunan. Kolaborasi ini juga mendukung upaya pembangunan berkelanjutan dan pengurangan risiko bencana sesuai agenda SDGs.